Rabu, 13 Maret 2013

Aku terbiasa menggunakan kata "lucu" disaat perih,
Sama seperti aku yg berusaha tersenyum disaat sedih..

Senin, 11 Maret 2013

Wasiat dari Seorang Kyai

Saya berbicara kali ini betul-betul dengan ihlas. Hanya akan saya ambil sedikit-sedikit, dan singkatnya, atau pucuknya saja. Semua yang akan saya sampaikan ini bahkan sedikitnya direkam dan rekaman ini nanti mudah dijadikan buku dan dapat dibaca oleh seluruh umat, sampai sampai pada anak cucu saya sendiri dan anak-anaku sekalian yang ada.

Sebagai mukaddimah, jangan sampai salah terima, kalau pondok modern, Pak Sahal ataupun Pak Zarkasi, itu anti kepada siapapun yang menjadi pegawai, anti kepada priyai, anti kepada buruh, tidak!

Sama sekali tidak. Ini supaya dicatat lebih dulu. Saya tidak menghalangi, saya tidak anti, saya tidak memusuhi, orang yang menjadi pegawai. maka disini saya tekankan di dalam niatmu. Jangan salah niat, kalau sampai salah niat akan rugi hidupmu. Selama hidupmu hanya akan rugi karena salah niat.

Kalau saya, rumah tangga saya, anak istri cucu saya kebetulan kecukupan, jangan katakan saya ini bangga. Saya hanya bersukur saja. Hanya kebetulan, bukan sombong, dan tidak bangga.

Umpamanya masuk pondok modern ini ingin jadi pegawai, itu berarti niatmu sudah kalang kabut. Jangan sampai niatmu itu rusak. Maka disini saya beri jalan, bagaimana cara orang hidup.

Kalau sekarang anak-anak ini kebetulan melarat orang tuanya, jangan kecil hati. Sekiranya anak-anak ini kaya orang tuanya, jangan berbesar hati. Ini diantaranya saya anggap penting dalam pembicaraan saya ini. saya tidak punya apa-apa, tetapi berani hidup. BERANI HIDUP TAK TAKUT MATI. TAKUT MATI JANGAN HIDUP, TAKUT HIDUP MATI SAJA, ini semboyan saya.

Jumat, 01 Maret 2013

Keluarga Gue di Malay; IKPM




Ini keluarga baru aku sekarang; IKPM, Ikatan Keluarga Pondok Modern. Kebersamaan kami sudah terpupuk semenjak kami sama-sama di pondok. Kami memang sebenarnya berbeda angkatan, bahkan ada yg pernah jadi wali kelasku dulu. Tapi disini kami bersatu; saling menguatkan dalam kebersamaan. Jangan ditanya tenarnya nama kami di kampus ini, IIUM. Kekompakan kami bahkan mengalahkan PPI, Persatuan Pelajar Indonesia. Tapi, walaupun begitu kami tak pernah merasa diri kami terpisah dari PPI. Kami IKPM dan kami juga PPI. Kami punya markas, kami punya perkumpulan, kami punya pengajian, kami punya tim futsal, kami punya kaos khusus, bahkan kami ”punya” bahasa sendiri yg bahkan orang Arab asli tak paham. Setiap tahunnya, IKPM membantu setiap lulusan pondokku dulu dalam hal pendaftaran. Mereka bahkan membentuk panitia. Mereka menjemput, menyambut, mengantar, membimbing, mendoakan dan menguatkan kami. Salah satu yg tertolong adalah aku. Terima kasih IKPM. Aku bangga jadi bagian dari IKPM :)

MVP Lover - Sinopsis



Yang SD atau SMPnya tahun 2002an angkat kaki!!! Yang tau drama Taiwan yg diputar di TV tiap sore yg judulnya MVP Lover angkat kaki!!! Yang ga angkat kaki ketahuan berarti masa kecilnya kurang bahagia, soalnya ga pernah nonton drama ini *ketawa*. Yaelaaah, emangnya ada apa dengan tuh drama??, pasti sebagian dari kalian berpikiran seperti itu (dan itu berarti kalian lah golongan yg masa kecilnya kurang bahagia!! *ketawa lagi*), itu karena kalian belum pernah nonton, ataupun belum pernah tau tentang MVP Lover, drama Taiwan yg langsung booming setelah episode pertamanya diputar di televisi. Saat itu semua orang tersihir dengan yg namanya sinetron drama dan basket(waktu itu ga ada yg namanya drama Korea, dan jujur gua ga pernah suka nonton drama Korea :p). Oke, tanpa memperpanjang tulisan yg sepertinya bakal panjang ini, untuk nostalgia anda yg masa kecilnya bahagia juga untuk anda yg masa kecilnya kurang bahagia… Saya persembahkan… *ba-dum-tas!!!* “Sinopsis MVP Lover” *prok-prok-prok*

Sebelumnya saya pernah nulis tentang MVP Lover juga, tapi bukan sinopsis. Waktu itu saya belum khatam dari nonton ulang semua episode. Karena sekarang sudah khatam nontonnya, maka saya persembahkan sinopsis film ini. Maaf kalau tertundanya sampai 4 bulan. Hahaha XD