Selasa, 19 Februari 2013

Tajdiidun Niyyah



Sekilas kalimat ini terdengar asing di telinga kita, khususnya orang awam yg tak pernah merasakan kejamnya belajar bahasa Arab. Tajdiidun Niyyah artinya “pembaharuan niat”. Sebelumnya saya akn mencoba menjelaskan sedikit tentang niat, setelah itu masuk ke “pembaharuan” tadi. Bismillah.

Dalam Islam (dan saya yakin di agama lain juga begitu), niat memiliki peran penting dalam setiap perbuatan manusia. Karena hampir semua pekerjaan manusia diawali dengan niat. Niat menentukan apa balasan yg akan didapat dari pekerjaan tersebut (walaupun pekerjaan tersebut baru mendapat balasan; entah itu baik atau buruk, setelah benar-benar dikerjakan). Khalifah Umar RA. pernah berkata, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW. bersabda:

إِنَّمَا الأعْمَالُ بِالنّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ - متفق عليه
Artinya: Sesungguhnya setiap pekerjaan itu dengan niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa-apa dari yg diniatkannya. Barang siapa yang berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya sampai kepada Allah dan Rasul-nya. Barang siapa yang berhijrah karena dunia yang diingininya atau perempuan yang dinikahininya, maka hijrahnya sampai kepada apa yg diniatkan untuk berhijrah kepadanya.

Kamis, 07 Februari 2013

Aku Bangga Jadi IRK!



IIUM, International Islamic University Malaysia, The Garden of Knowledge and Virtue, kampusku saat ini. Seolah tak mungkin aku akhirnya menjejakkan kakiku disini dan menjadi salah seorang mahsiswanya. Karena universitas ini hampir dapat diibaratkan dengan kata "perfect" dalam kamus bahasa Inggris. Lecturer yang cerdik cendikia, subjek yang lengkap, lingkungan yang kondusif, fasilitas yang memadai, sampai ke bahasa yang digunakan juga bertaraf internasional; Inggris dan Arab. Sebenarnya kuliah di universitas ini bukanlah keinginanku, tapi perlu digarisbawahi aku tidak mau kuliah disini bukan karena kemampuanku yang kurang, aku yakin dengan kemampuanku. Yang menjadi masalah adalah biaya yang sangat besar. Tapi orangtuaku menyatakan sanggup dan memintaku tidak usah memikirkan masalah biaya, finally kata-kata dari Miss Eiffel meyakinkanku untuk kuliah disini, "Kalau biayanya emang besar, seharusnya abang bersyukur dan berusaha buat memberikan yang terbaik buat orangtua abang". Dan aku pun berangkat, memulai hidup di negeri tetangga.

Rintangan yang harus kulewati pertama kali sebelum mulai kuliah adalah ujian bahasa; Arabic Placement Test dan English Placement Test. Dan perlu digarisbawahi sekali lagi, ujian ini sulit, pake banget. Aku ingin putus asa, tapi aku ingat banyak orang yg menaruh harapan di pundakku. Maka aku pun berusaha semaksimal mungkin. Tak lupa kunci sukses dari pondok dulu selalu kuamalkan; berdoa, mendoakan dan minta doa. Tanggal 2 Februari kemarin hasil ujian keluar, dan alhamdulillah saya lulus di keduanya. It means, study starts now!